Rooting merupakan proses yang membuat para pengguna smartphone memperoleh akses di tingkat administrator alias superuser pada sistem operasi. Dengan rooting, kamu akan memperoleh kebebasan dalam memodifikasi perangkat, tapi kamu juga harus menyadari bahaya root HP itu sendiri.
Memang rooting membuatmu dapat meningkatkan performa, menghapus aplikasi bawana, maupun melakukan instalasi aplikasi yang butuh akses root. Namun, proses tersebut tidak serta merta mudah kamu lakukan.
Ada beberapa langkah agar ponselmu bisa kamu root. Salah melakukan rooting malah bisa berbahaya dan mungkin akan menjadi penyebab HP mati sendiri.
Maka dari itu, informasi tentang beberapa bahaya melakukan rooting HP penting untuk kamu pelajari. Dengan memahaminya, kamu bisa berpikir kembali sebelum memutuskan apakah tetap melakukan rooting atau tidak.
Inilah Bahaya Root HP
Beberapa dampak negatif dari melakukan rooting HP Android antara lain:
1. Potensi Kerentanan Keamanan
Rooting merupakan metode yang akan membuka akses ke semua sistem perangkat. Itu artinya, aplikasi apa saja yang diberi izin root akan punya akses yang sama-sama luas. Ketika kamu menggunakan aplikasi berbahaya atau bahkan punya celah keamanan, perangkatmu mungkin berisiko menjadi sasaran ransomware, malware, maupun pencurian data pribadi.
Selain itu, akses root juga membuat aplikasi jahat dapat menghindari mekanisme keamanan yang dirancang Android. Hal tersebut membuat perangkatmu akan jauh lebih rentan terhadap isu keamanan.
2. Kehilangan Garansi Perangkat
Sebagian besar brand HP Android memberlakukan larangan untuk melakukan rooting dan bahkan menjelaskan ketentuan tersebut di dalam aturan untuk kalim garansi. Ketika perangkatmu mengalami kerusakan karena root, kemungkinan besar brand tidak akan mau bertanggung jawab.
Produsen smartphone menganggap bahwa ini merupakan kesalahan individu atau human error secara sengaja. Bahkan ketika kerusakan tersebut tidak ada kaitannya secara langsung dengan rooting.
3. Risiko Brick Terhadap Perangkat
Proses rooting akan melibatkan modifikasi OS yang sensitif. Ketika terjadi kesalahan dalam menjalankan proses tersebut, perangkatmu berpotensi akan mengalami brick. Ini adalah kondisi yang menjadikan perangkatmu tidak akan bisa kamu gunakan sama sekali.
Brick terjadi disebabkan oleh file sistem penting yang rusak atau terhapus. Penyebab lainnya bisa karena firmware yang kamu install sudah tidak kompatibel dengan perangkatmu.
4. Tidak Bisa Mengakses Update Resmi
Bahaya root HP berikutnya adalah kemungkinan kamu tidak bsia mengakses pembaruan resmi. Ketika perangkatmu telah selesai di-root, umumnya pengguna tidak lagi memperoleh pembaruan OS secara resmi dari produsen.
Padahal pembaruan tersebut sangat penting karena di dalamnya mencakup peningkatan keamanan dan perbaikan bug. Tanpa memperoleh pembaruan, ponselmu akan lebih rentan akan isu ancamana keamanan.
5. Masalah Stabilitas Sistem
Mengakses serta memodifikasi bagian tertentu yang ada pada sistem akan mengakibatkan perangkat tidak stabil. Beberapa aplikasi maupun modifikasi yang kamu lakukan mungkin tidak kompatibel terhadap sistem Android. Akibatnya, kondisi ini menjadi sebab adanya bootloop, crash, maupun kinerja perangkat yang menurun.
6. Risiko Kehilangan Data
Selama menjalankan rooting, biasanya pengguna diminta untuk melakukan reset pabrik. Artinya, kamu harus menghilangakn seluruh data pada perangkat. Kemudian ketika ada masalah ketika proses rooting maupun sesudahnya, data milikmu yang hilang tidak akan dapat dipulihkan.
Maka dari itu, sebelum memutuskannnya kamu perlu melakukan backup data terlebih dahulu. Dengan begitu, data-datamu akan tersimpan aman sebelum kamu benar-benar memutuskan untuk rooting.
7. Paparan Malware dan Iklan
Bahaya rooting HP juga memungkinka perangkatmu rentan terpapar malware maupun iklan. Biasanya orang yang melakukan rooting bertujuan agar bisa menginstal aplikasi yang berasal dari sumber tak resmi atau sekadar menghapus iklan.
Akan tetapi, aplikasi yang asalnya dari sumber tidak terpercaya tersebut malah kerap memiliki adware atau malware. Keduanya bahkan bisa membahayakan perangkatmu. Malware dapat mencuri data pribadimu, melakukan pelacakan terhadap aktivitas yang kamu lakukan, maupun menginfeksi perangkat melalui iklan berlebih.
8. Kerentanan akan Serangan Jaringan
Ketika ponselmu sudah di-root, perangkatmu cenderung lebih mudah untuk dieksploitasi oleh hacker lewat jaringan WiFi yang tidak aman maupun metode yang lain. Akses root memungkinkan para peretas atau penyerang untuk memperoleh kendali secara penuh terhadap perangkatmu.
Mereka berpotensi akan lebih mudah di dalam melakukan manipulasi maupun pencurian data perangkatmu. Ini akan menjadi sesuatu yang tentu sangat merugikan, terlebih ada data maupun informasi yang sangat penting kamu miliki.
9. Konsumsi Baterai Lebih Cepat
Modifikasi sistem yang kamu lakukan ketika rooting, misalnya overclocking prosesor akan membuat konsumsi daya meningkat secara signifikan. Hal tersebut mengakibatkan baterai cenderung lebih cepat habis serta menurunkan usia pakai baterai untuk jangka panjang.
10. Ketidaksesuaian terhadap Aplikasi Penting
Bahaya rooting yang juga perlu kamu waspadai adalah tentang ketidaksesuaian terhadap aplikasi penting. Memang ada beberapa aplikasi, khususnya yang berhubungan dengan keamanan misalnya aplikasi perbankan maupun layanan streaming tidak bisa kamu gunakan di perangkatmu.
Aplikasi streaming tersebut punya mekanisme deteksi untuk memblokir penggunaan yang berpotensi tidak aman pada perangkatmu. Itulah yang membuatmu tidak bisa lagi menggunakan aplikasi tersebut.
11. Kompleksitas serta Kurangnya Dukungan
Rooting bukan sekadar membutuhkan pengetahuan teknis, melainkan juga pemahaman secara mendalam tentang risiko yang akan kamu alami. Para pengguna baru yang ingin melakukan rooting tanpa pemahaman yang cukup kemungkinan akan mengalami masalah.
Bukan itu saja, dukungan terhadap perangkat yang kamu root biasanya terbatas untuk komunitas daring. Jadi ketika ada kendala biasanya kurang bisa menghadirkan solusi yang sesuai.
12. Pelanggaran Ketentuan Layanan
Rooting juga bisa dianggap melanggar ketentuan layanan terhadap beragam aplikasi maupun layanan tertnetu. Misalnya untuk layanan streaming atau ketentuan di Google Play. Hal tersebut bisa mengakibatkan pemblokiran akun maupun layanan milikmu.
13. Dampak Terhadap Perangkat Keras
Modifikasi yang kamu lakukan seperti overclocking akan mengakibatkan perangkat keras bekerja secara berlebihan dan bahkan di luar batas kemampuan yang telah ditentukan pabrik. Kondisi tersebut bisa menjadi penyebab HP panas sehingga mengarah pada kerusakan komponen maupun memperpendek usia perangkat secara keseluruhan.
Kesimpulan
Jadi, rooting pada perangkat Android memang memberimu kebebasan serta kontrol lebih besar. Akan tetapi, hal tersebut juga mengakibatkan risiko yang tidak boleh kamu anggap remeh.
Kehilangan garansi, kerentanan keamanan, risiko brick, serta beragam masalah launnya perlu kamu pertimbangkan secara cermat. Setelah itu, kamu bisa benar-benar memutuskan apakah memang tetap melakukan rooting atau malah sebaiknya.
Ketika kamu masih ingin rooting, patikan bahwa kamu benar-benar paham prosesnya. Tidak kalah penting, cadangkan seluruh datamu secara aman. Selanjutnya kamu juga harus siap untuk menghadapi seluruh konsekuensi yang bisa terjadi setelah rooting selesai.